Sabtu, 22 Oktober 2011

Kota Tarakan, Wisata Sumur Minyak Tua

Dolanan neng ladang sumur minyak tua 






Kota Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit pada Perang Dunia II antara pasukan Jepang berhadapan dengan pasukan Australia. Sebanyak 235 tentara Australia tewas pada pertempuran itu. Kini, siapapun yang melancong ke Kota ini bisa menyaksikan tugu monumen peringatan tentara Australia yang lokasinya sekarang menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang tentara Australia yang tewas yang berupaya membebaskan Tarakan dari pendudukan Jepang. Di lokasi ini pula terdapat kuburan Jepang yang berada di bekas bunker Jepang di kawasan perbukitan.

Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung Ngakan yang berarti makan dan Tarak bertemu. Kita makan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering beristirahat dan makan di Tarakan yang menjadi pulau tempat pertemuan para nelayan dari daerah di sekitarnya.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang berasal dari bahasa tidung berarti daerah yang dikelilingi laut. Pulau seluas 241,5 km yang sebagian besar masih merupakan nuansa panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit, hutan konservasi, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa bunker Jepang, juga tugu Australia dan sebagainya. Tarakan merupakan kota, pulau yang terletak di dekat perbatasan Sabah, Malay.
Beberapa rumah di Tarakan masih memiliki meriam tua sisa perang dunia yang diletakkan di halaman rumah sebagai perlengkapan taman dan pekarangan.

Obyek wisata di Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 Km dari pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan yang cukup indah dan letaknya di Kampung Empat.
sia.

Sekitar 4 Km dari pusat kota, di Jalan Masjid Markoni Gang II terdapat Tugu Perabuan Jepang yang dibangun pada tahun 1933. Tugu ini berbentuk persegi empat pipih dilengkapi dengan tulisan kanji dan merupakan tempat penguburan abu jenazah orang-orang Jepang yang meninggal. Tempat lain yang dapat dikunjungi adalah kebun salak sebagai tujuan wisata agro yang terletak di daerah Mamburungan.

Obyek wisata sejarah lainnya di Tarakan adalah sumur minyak yang berlokasi di daerah Kampung Satu/Skip. Obyek wisata ini merupakan sumur minyak pertama yang dibor oleh KNPM pada tahun 1907 dan mulai menuai produksi tahun 1909.

Ada juga menara minyak di sepanjang jalan menuju Kampung Empat dan Kampung Enam merupakan bukit sejarah bekas pengeboran minyak Belanda dan Jepang. Sumur tua dan tangki penampungan minyak peninggalan Belanda (1904) itu terletak di Jalan Brigade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar